2 Juta Kehidupan dalam Perawatan 

- AHF Indonesia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa HIV tetap menjadi masalah utama kesehatan masyarakat global karena telah menyebabkan 40,4 juta [32,9–51,3 juta] nyawa hilang dengan transmisi yang masih berlangsung di semua negara di seluruh dunia; beberapa negara melaporkan peningkatan tren infeksi baru setelah sebelumnya mengalami penurunan.

Sejak berdiri pada tahun 1987, AHF telah menjadi garda terdepan dalam perjuangan global melawan HIV/AIDS, memberikan layanan penting, advokasi, dan solusi inovatif untuk mengatasi pandemi ini. Capaian signifikan ini menegaskan komitmen AHF yang teguh untuk meningkatkan kualitas hidup mereka yang terkena HIV/AIDS. Capaian AHF mencapai” 2 Juta Lehidupan dalam Perawatan” adalah pencapaian monumental bagi upaya mengakhiri AIDS pada tahun 2030.

Dengan klinik dan fasilitas yang tersebar di 47 negara di Afrika, Asia, Amerika, dan Eropa, AHF terus memanfaatkan model daya ungkit layanan kesehatan inovatif untuk memperluas jangkauan dan dampaknya. AHF menyasar masyarakat yang membutuhkan dengan menyediakan perawatan medis komprehensif, pengobatan, pengujian, pencegahan, dan layanan dukungan.

Capaian-capaian yang telah dicapai AHF secara  meliputi: 2 juta kehidupan dalam perawatan (20 Juli 2024); 1,5 juta kehidupan dalam perawatan (1 Desember 2020), 1 juta kehidupan dalam perawatan (1 Oktober 2018), 500.000 kehidupan dalam perawatan (13 November 2015), 250.000 kehidupan dalam perawatan (7 November 2013), dan 100.000 kehidupan dalam perawatan  (15 April 2009).

Untuk merayakan capaian ini, AHF dan Medan Plus mengadakan acara edukasi “2 Juta Kehidupan dalam Perawatan” pada 25 Juli 2024 do Champions Café, Medan, jam 13:00 – selesai. 150 peserta dalam acara ini yang terdiri atas mahasiswa kesehatan masyarakat, komunitas ODHIV dan penjangkau, perwakilan dinas dan pemerintah daerah, komisi AIDS provinsi dan pemangku kepentingan terkait, serta pemerhati masalah kesehatan. 

Acara dibuka dengan tarian tradisional melayu “Tepak Sirih” yang dibawakan 4 penari untuk menyambut para tamu undangan. Arimbi Nurhayati (Biro Perencanaan, Kementerian Sosial RI) menyatakan pandangannya terkait capaian AHF, “AHF harus meningkatan lagi kerjasamanya dengan mitra-mitra lokalnya karena program AHF sangat baik, kami berharap AHF dapat meningkatkan wilayah kerja di kedapannya”. Acara talk show menghadirkan narasumber Dr. Renny (dokter PDP, Puskesmas Helvetia, Medan) yang mendiskusikan upaya preventif dan isu-isu terkait HIV AIDS di Medan. Acara edutainment juga menampilkan stand up comedy, Iman Batax, lagu-lagu yang dibawawan Aurra Mendoza Kharisma dan fresh project band. Aurra ditengah-tengah penampilanya menyatakan “saya adalah satu dari 2 juta orang yang disebutkan, dan saya tetap ada di sini sampai saat ini”, sebuah makna besar bila HIV bukanlah momok dan akhir segalanya. 

Acara diakhiri dengan pembagian plakat kepada insitusi-insitusi yang memiliki peran besar dalam program pengendalian HIV di Sumatera Utara, khususnya Medan. Medan Plus melalui pembinanya, Eban Totonta kaban, menyampaikan “selamat dan terima kasih  kepada AHF yang telah memberikan dukungan berharga melalui programnya, terutama untuk teman-teman komunitas.”, “AHF juga telah membangun sinergi antara organisasi komunitas dengan stakeholder yang lain sehingga saya berharap AHF tetap ada selama HIV belum berakhir” tututpnya.

Acara ini tentu bukan seromonial belaka dan menghadirkan hiburan sebagai daya tarik, tetapi lebih dari itu acara ini juga menyebarkan kewaspadaan bila HIV masih tetap menjadi masalah utama dan mutlak diatasi oleh berbagai pihak karena diperkiraan 526.841 orang hidup dengan HIV (ODHIV) pada tahun 2022 di Indonesia. Untuk mencapai pengendalian epidemi, negara-negara perlu memastikan 95 persen ODHIV terdiagnosis, 95 persen dari mereka yang terdiagnosis mendapatkan pengobatan, dan 95 persen dari mereka yang mendapatkan pengobatan mencapai penekanan virus.  Diharapakan melalui acara-acara seperti ini, target-target ini dapat diakselerasi.

Rekomendasi