Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Denpasar, jumlah kasus HIV di Denapasar sampai September 2024 mencapai 16.216 orang. Sejak 2010 penularan HIV didominasi melalui transmisi seksual, 91,4 % dari seluruh kasus yang tercatat, terdiri dari biseksual 0,5 %, heteroseksual 76,4 persen, dan homoseksual 14,5 %. Sesuai dengan hasil pemetaan 2018, jumlah pekerja seksual baik PSP (Pekerja Seks Perempuan) langsung dan tidak langsung sangat tinggi, yaitu sebanyak 2.369 pekerja seks perempuan. Berdasar hasil Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) 2007 sampai 2017 menunjukkan belum berubahnya perilaku tidak aman pada hubungan seksual berisiko pada sebagian besar kelompok- kelompok populasi kunci.
Masalah kondom memiliki spektrum efek yang berbeda-beda di kelompok masyarakat, namun sebagai alat pencegahan transmisi HIV dan IMS, kondom dinilai sangat efektif. Namun, Penggunaan kondom yang masih tergolong rendah pada kelompok populasi kunci menyebabkan tetap tingginya prevalensi Infeksi Menular Seksual (IMS). Hari Kondom Internasional diperingati pada tanggal 14 Februari setiap tahun. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan kondom sebagai alat pencegah HIV, IMS, dan kehamilan yang tidak diinginkan. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 1 juta kasus Infeksi Menular Seksual terjadi setiap hari di seluruh dunia. Namun, penggunaan kondom semakin menurun di banyak negara. Mengakhiri HIV/AIDS tidak dapat dicapai tanpa memasukkan edukasi dan promosi kondom sebagai bagian dari strategi pencegahan.
AIDS Healthcare Foundation dan Yayasan Kerti Praja menyelenggarakan rangkaian acara terkait hal ini melalui berbagai acara. Asesmen awal terkait kondom di dilakukan pada 20-31 Januari 2025 di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Bali. Sebanyak 15 responden diwawancarai oleh enumerator terpilih untuk menangkap pendapat mereka mengenai penyediaan, pasokan, distribusi, dan promosi kondom.
Kegiatan lain yang dilakukan juga meliputi VCT mobile, distribusi kondom ke populasi beresiko tinggi pada 6, 7, dan 10 Februari 2025 di 4 wilayah hotspot Acara ini melibatkan 127 pekerja seks wanita. Sesi edukasi yang sama untuk komunitas juga diberikan kepada 70 orang di Desa Abuan, Kabupaten Bangli, Bali.
Acara puncak ICD adalah dialog “Menuju Indonesia bebas HIV : Dialogi Pemerintah, LSM, dan Tokoh Masyarakat dalam Penanggulangan HIV” yang diselenggarakan pada hari Jumat, 14 Februari 2025 di Mercure Sanur, Denpasar, Bali. Ini merupakan perayaan dan momentum yang sudah lama tidak dilakukan secara terbuka serta mengundang instansi pemerintah di tingkat nasional, provinsi, serta kabupaten/kota. Perwakilan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia, Kementerian Kesehatan, dan perwakilan antar kementerian turut hadir dalam acara tersebut, bersama dengan 60 peserta dari pemerintah Bali dan pemangku kepentingan, dinas kesehatan provinsi, dinas sosial kabupaten, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana, Komisi AIDS Provinsi, layanan kesehatan, perwakilan LSM, pendidik sebaya, tokoh budaya dan masyarakat, dan sebagainya. Beberapa rekomendasi dihasilkan sebagai respons terhadap temuan pra-penilaian yang dikombinasikan dengan situasi terkini di lapangan.
“90% dari penularan terjadi melalui transmisi seksual, dan rendahnya penggunaan kondom merupakan faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya kasus HIV dan penyakit menular seksual (PMS).” ujar dr. Anak Agung Ayu Agung Candrawati, Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dalam pembukaan acara.
Sementara Asep Eka Nur Hidayat, Country Program Manager, AHF Indonesia mengingatkan kembali, bahwa di bali pada tahun 2006 telah dibuat adanya komitmen Sanur. Salah-satunya adalah komitmen untuk mendorong penggunaan kondom di kalangan kelopok beresiko tinggi dalam penularan HIV. “Kondom dan pencegahan IMS memberikan perlindungan ganda dalam pencegahan HIV, IMS, dan kehamilan yang tidak direncanakan. Kami berkomitmen untuk mengikuti rencana dan kebijakan Pemerintah Indonesia serta terus berjuang melawan hambatan pencegahan yang dialami oleh pasien dan pasangannya dengan perhatian dan sensitivitas yang tinggi,” sebutnya seperti dilansir KanaBali. Acara juga diliput oleh BaliTV sebagai bukti keterlibatan media.
Berita terkait