Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia (30 November 2025) — Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 2025, AHF Indonesia bersama Yayasan Gaya Celebes mengadakan acara peringatan di Makassar pada 30 November 2025. Kegiatan ini menegaskan bahwa perjuangan mengakhiri HIV masih jauh dari selesai—terbukti dengan lebih dari 1,3 juta infeksi baru yang terjadi setiap tahun di seluruh dunia. Peringatan tahun ini bertujuan meningkatkan kesadaran, mendorong pencegahan, memperluas akses tes HIV, serta memperkuat dukungan bagi individu dan komunitas terdampak HIV baik di tingkat lokal maupun global. Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tahun pada 1 Desember.
Meskipun telah terjadi kemajuan signifikan dalam penanggulangan HIV, hampir 40 juta orang di seluruh dunia masih hidup dengan HIV, dengan perempuan dan anak perempuan mencakup lebih dari setengahnya. Stigma, diskriminasi, serta terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan masih menjadi hambatan utama bagi banyak orang untuk mendapatkan perawatan penting. Populasi kunci pun terus menghadapi tantangan dalam memperoleh pengobatan yang layak. Acara Hari AIDS Sedunia AHF Indonesia akan menyoroti berbagai tantangan tersebut sekaligus menyerukan komitmen berkelanjutan agar HIV tetap menjadi prioritas kesehatan nasional dan global.
Rangkaian acara meliputi tes HIV gratis, jalan santai, senam sehat, serta hiburan dan pertunjukan budaya sebagai bentuk solidaritas dan upaya menghapus stigma. Kegiatan ini bertujuan menyatukan masyarakat, mitra kesehatan publik, serta para advokat untuk menegaskan kembali komitmen bersama dalam mengakhiri HIV.
Acara peringatan Hari AIDS Sedunia telah diselenggarakan pada Minggu, 30 November 2025, pukul 05.00 WITA hingga selesai, berlokasi di Lapangan Panahan, Universitas Hasanuddin.
“Asia berada pada titik penting dalam respons terhadap HIV. Meskipun ada kemajuan di masa lalu, meningkatnya infeksi di antara populasi kunci menunjukkan bahwa perjuangan ini masih jauh dari selesai,” ujar Dr. Chhim Sarath, AHF Asia Bureau Chief. “Pemerintah harus kembali berkomitmen memprioritaskan pencegahan, tes, dan pengobatan bagi semua orang, memastikan tidak ada komunitas yang tertinggal—terutama ketika kesenjangan pendanaan mulai muncul akibat perubahan lanskap geo-ekonomi. Hari AIDS Sedunia ini mengingatkan kita bahwa HIV belum berakhir, dan aksi berkelanjutan sangat penting untuk akhirnya mengakhiri AIDS di kawasan kita.”
Hari AIDS Sedunia menjadi momen penting bagi para advokat HIV untuk mengakui kemajuan yang telah dicapai, mengenang mereka yang telah meninggal akibat penyakit terkait AIDS, mendukung individu yang hidup dengan HIV, serta mendorong pemerintah di seluruh dunia untuk menyediakan sumber daya dan dukungan politik yang diperlukan untuk mengakhiri HIV. Tahun ini kita kembali diingatkan: Belum Berakhir.